Minggu, 11 April 2010

MOTOR TUA DAN SEJARAHNYA

Setiap komunitas pastilah memiliki keunikan masing-masing yang tentunya tidak dimiliki oleh klub lain. Begitu juga dengan klub Motor Honda S90 Solo (MHCS) ini. Klub yang berdiri sejak 10 tahun ini memiliki keunikan yakni para anggotanya terdiri dari orang yang memiliki usia dengan jarak yang panjang.
Namun, perbedaan tersebut bukanlah menjadi penghalang bagi kedua generasi untuk saling berkomunikasi. Namun, kendala yang dihadapi justru pada langkanya peminat baru yang ingin bergabung dengan klub motor tua ini.
“Jarang ada anggota yang bergabung karena memang saat ini kebanyakan anak muda yang gengsi kalau mengendarai motor tua ini. Selain itu juga motor jenis ini sendiri sudah tidak diproduksi lagi,” papar Vivid.
Sehubungan dengan motor tua buatan Jepang ini tampaknya ada cerita menarik yang mengiringi salah seorang anggota MHCS, “Pernah ada seorang anggota MHCS yang mengadakan perjalanan ke Jepang untuk mengembalikan motor tua tersebut, namun tanpa disangka justru ia mengalami perjalanan yang menarik karena pihak Jepang sendiri malah menghibahkan motor tersebut sebagai penghargaan kepada anggota kami tersebut karena telah melestarikannya,” terangnya.
Motor tua ini juga menyimpan sejarah khusus bagi anggota lain MHCS, Antonius Afandi. Pria yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan swasta ini mengungkapkan awal perkenalannya dengan motor Honda jenis S 90 ini.
“Saya sudah cukup lama mengenal motor tua ini karena dulu kakak saya memilikinya. Motor saya sekarang ini merupakan warisan darinya.” Pria yang familier dipanggil Ipung tersebut juga menambahkan, “Walaupun usianya tergolong tua, tetapi motor ini perawatannya tidak rumit, yah susah-susah gampanglah. Selain itu juga harganya terjangkau dan saat ini sudah jarang ada orang yang punya jadi menjadi nilai plus tersendiri karena langka.” Ipung sendiri mengaku senang bergabung dengan klub yang bersekretariat di Jalan Truntum 5 Sondakan, Solo, tersebut. “Di MHCS kami dapat saling bertukar informasi, tidak hanya itu kami juga sering ngadain bakti sosial jadi tidak hanya yang senang-senang saja yang kami lakukan.” (tia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar